Saya Hadir GBC 59
Dan mendapatkan kesempatan jadi Panelis lagi.
Saya akan bercerita
Ada beberapa pengalaman yg unik dan menarik
Kenapa Gurunda CF Imam Muhajirin Elfahmi
Memberikan kesempatan
Kepada Alumni untuk hadir
Menjadi Fasilitator dan Penelis
Tentu nya
Dan pastinya beliau
Punya maksud
Punya Tujuan
Punya Alasan
Punya Harapan
Punya Big Why
Saya
Bisa belajar kembali
Bagaimana temen2 peserta baru
Memahani Bisnisnya
Undertanding Bisnisnya
Bagaiamana strategy eksekusi nya
Bagaimana Mindset dan fundamental bisnis nya
Namun
Saya merasakan dan menyaksikan setidaknya 2 Hal :
Betapa Nampak bodohnya kita…..
Tak mampu menjawab pertanyaaan2 yg tertulis di Borang….
Bukan karena materinya yg berat.
Namun atas ketidak mampuan kita menjawabnya
Artinya kita sendiri tak paham atas bisnis kita untuk di masa depan.
Itu lah yg saya alami ketika awal awal ikut GBC.
MASALAH TAMBAH BANYAK
Ternyata
Ketika kita Ikut GBC
Saya pikir masalah kita akan selesai.
Mendapatkan
Solusi
Tips
Trik
Cara
Untuk scale up
Justru pasca GBC
Masalah saya makin tambah banyak
Yang tadinya tidak ke deteksi
Malah penyakitnya
Toksinya dalam bisnis kita makin bermunculan
Dan setidaknya ada 2 sikap
Atas 2 kondisi di atas
Karena kebodohan dan banyak nya masalah kita akan
Belajar terus tiada henti
Sampe memahami dan menjawab pertanyaan2 borang.
Kemudian menerapkannya
Meng eksekusinya
Untuk itulah butuh diskusi dg senior
Dengan teman
Ato langsung dg Gurunda CF
Saya makin paham
Kenapa ada program
CCG
Scale Up Submit
Dan kudu Reseat lagi
Untuk belajar ulang
Supaya kebodohan kita makin terkikis
Menyerah
Sikap masa Bodoh
Anti pati
Putus asa atas kebodohan dan permasalahanya
Dan kemudian
Borang itu akan menjadi artepak yg di simpan di museum pribadi kita.
Ini sih masih bagus.
Ada yg kemudian tak di urus
Tak di buka
Tak di pelajari
Entah di taruh dimana
Bahkan hilang ato di makan rayap
Nah…
Kita yang mana
Ada yg lebih parah
Mengganggap GBC
Program workshop yg gak jelas
Kurikulumnya tak terstruktur
Asal comot materi
Padahal
Smakin banyak teori
Justru saling melengkapi
Kita nya saja kurang memahami
Hahahahahaha
Contoh kasus
Ketika ada tools
Gergaji
Golok
Pisau
Arit
Kapak
Alat manakah yg buat memotong wortel
Pastinya pakai pisau
Tak mungkin pakai gergaji besar apalagi gergaji mesin…
Jika di tanya
Tools mana buat memotong kayu
Bisa pakai
Gergaji
Golok
Arit
Kapak
Semua di kembalikan pada pilihan kita
Ini adalah tafsir borang
Versi MasIwanSusanto.com